Kutu Busuk, dibeberapa tempat disebut tinggi/ketinggi/kepinding, bahasa latinya dinamai : Cimex lectularius. Dia suka bersarang dilipatan-lipatan bantal, kasur atau selimut. Makanan utamanya adalah darah manusia. Dan ketika dibunuh akan meninggalkan bau busuk yang sangat menyengat.
Konon kabarnya pada tahun 2006  kata blog ini : http://laluwaktu.blogspot.com/2006_04_01_archive.html populasi-nya diamerika sono pernah naik daun.

Saya tertarik menulis kutu busuk ini,  karena ternyata ditempat tidur saya sempat-sempatnya bersarang bangsat tadi. Awalnya saya dan istri hanya merasa gatal-gatal ketika tidur. Kami mengira gatal tersebut karena ulah nyamuk. Tapi belakangan ketika populasi nyamuk di rumah kami berkurang, kami tetap kegatalan pada waktu tidur, dan parahnya lagi bekas gatal dikulit meninggalkan luka yang “aneh”, tidak seperti gigitan nyamuk. Kecurigaan muncul ada serangga lain yang menyerang kami pada waktu tidur. Karena kejadian berlangsung hampir tiap malam, maka suatu malam sekitar jam 2 dinihari saya nekat bangun dan menyalakan lampu terang untuk melihat jenis apa yang menyerang kami. Nha…ketahuan si bangsat ini dengan leluasa berpesta pora ditempat tidur kami.
Eradikasi besar-besaranpun segera dilakukan pada hari Minggu. Kami mengerahkan seluruh tenaga (maksudnya ponakan, tante, om, bahkan pakde budhe), kami ajak untuk perang melawan sikutu laknat tsb. E…ternyata oh ternyata sikutu busuk ini juga memiliki istana di sela2 kayu tempat tidur, dinding rumah bahkan langit2 rumah. Mengerikan sekali. Kutu busuk memang bangsat.
Masih penasaran insektisida macam apa yang cocok untuk menghalau pergi si kutu ini tanpa terlalu banyak efek samping, sukur-sukur jika ada predatornya, mungkin lebih alami.